Pengaruh Temperatur Perairan yang Tinggi terhadap Lamun
Perkembangan industri saat ini dapat dibilang cukup pesat dimana seiring dengan perkembangan teknologi atau mesin yang dapat mempermudah kehidupan manusia. Sayangnya, masih terdapat beberapa macam industri yang tidak ramah lingkungan terutama dari limbah yang ditimbulkan. Hal tersebut juga didukung dengan perilaku hidup masyarakat dunia yang masih menunjukkan rasa kurang peduli terhadap kondisi lingkungan. Faktor-faktor tersebut dapat mengakibatkan perubahan iklim atau climate change seperti yang sudah terjadi beberapa waktu ini. Adanya perubahan iklim dapat ditandai salah satunya dengan adanya peningkatan temperatur di bumi yang tentunya juga mepengaruhi peningkatan temperatur pada permukaan laut.
Temperatur yang cukup tinggi pada permukaan laut akan berpengaruh terhadap ekosistem yang ada di laut, salah satunya yaitu padang lamun. Lamun merupakan tumbuhan berbunga yang memiliki habitat di perairan dangkal yang umumnya terdapat di wilayah tropis. Temperatur perairan yang optimum bagi pertumbuhan lamun umumnya 28-31°C . Studi yang dilakukan oleh Collier dan Waycott (2014) menunjukkan bahwa temperatur yang terlalu ekstrim dapat menyebabkan penurunan kepadatan daun dan kematian (mortality) pada lamun. Peristiwa tersebut berbeda-beda pada tiap spesies lamun tergantung pada tingkat sensitivitas spesies lamun tersebut terhadap temperatur perairan yang ekstrim. Lamun sendiri memiliki kemampuan untuk adaptasi dengan temperatur perairan yang tinggi yaitu menjaga kelembabannya dengan cara tetap berada dekat dengan sedimen dan penguapan.
Beradasarkan penelitian Berger et al. (2020), hilangnya biomassa lamun juga dapat menyebabkan mengurangi akumulasi karbon dalam sedimen karena tingkat produksi primer yang lebih rendah dan hilangnya interaksi aliran kanopi yang mendorong sedimentasi karbon organik partikulat.
Peristiwa meningkatnya temperatur perairan dapat memiliki dampak besar bagi produktivitas dan komposisi spesies padang lamun pada masa yang akan datang (Collier dan Waycott, 2014). Ekosistem padang lamun memiliki peran yang amat penting bagi kehidupan disekitarnya. Terdapat banyak biota laut yang bergantung pada ekosistem padang lamun baik sebagai habitat maupun tempat mencai makan (feeding ground). Apabila ekosistem lamun terancam, maka biota-biota laut yang bergantung pada padang lamun pun akan terancam pula.
DAFTAR PUSTAKA
Berger, A. C., P. Berg, K. J. McGlathery, dan M. L. Delgard. 2020. Long‐term trends and resilience of seagrass metabolism: A decadal aquatic eddy covariance study. Limnology and Oceanography., 1-16. doi:10.1002/lno.11397
Collier, C. J., dan M. Waycott. 2014. Temperature extremes reduce seagrass growth and induce mortality. Marine pollution bulletin., 83(2) : 483-490.
Rahman, A. A., A. I. Nur dan M. Ramli. 2016. Studi Laju Pertumbuhan Lamun (Enhalus acoroides) di Perairan Pantai Desa Tanjung Tiram Kabupaten Konawe Selatan. Sapa Laut Pebruari., 1(1) : 10-16.
https://www.epa.gov/climate-indicators/climate-change-indicators-sea-surface-temperature
SEACREST? LAMUN PORA!
Mantap bgt kak