skip to Main Content
Kondisi Padang Lamun Pada Perairan Indonesia Bagian Timur

Kondisi Padang Lamun Pada Perairan Indonesia Bagian Timur

Padang lamun merupakan hamparan luas yang tersusun atas tumbuhan tingkat tinggi di mana hidupnya tenggelam di perairan. Ekosistem ini tersebar hampir di seluruh wilayah perairan seperti halnya pada perairan di Indonesia. Salah satu alasan lamun dapat hidup tersebar di seluruh perairan adalah kemampuannya menyesuaikan diri pada substrat yang bervariasi seperti substrat berpasir, berlumpur, pasir berlumpur, dan batu atau pecahan karang. Lamun hidup pada perairan dangkal yang memiliki fungsi beragam seperti penghasil bahan organik, tempat hidup biota, menstabilkan hingga menjernihkan perairan. Terdapat pula peranan secara global seperti penyerap karbon dan memiliki peranan penting bagi perairan dengan ekosistem lain seperti terumbu karang serta mangrove. Pada wilayah Indonesia di mana memiliki wilayah perairan yang luas dibandingkan daratan menjadikannya memiliki padang lamun yang banyak tersebar di wilayah pesisir (Unsworth and Cullen, 2010).

Gambar 1. Lamun dengan Kualitas Perairan Baik.
(Sumber : Zurba, 2018).

Begitu pula hamparan lamun melimpah yang ditemukan di perairan bagian Timur Indonesia. Pada wilayah tersebut berdasarkan penjelasan Supriyadi et al. (2018), di temukan lamun sebanyak kurang lebih 10 spesis dari 12 spesies yang di terdapat di perairan Indonesia. Jenis-jenis tersebut antara lain Enhalus acoroides, Cymodocea serrulata, Cymodocea rotundata, Halodule pinifolia, Halodule uninervis, Halophila decipiens, Halophila ovalis, Thalassodendron cilliatum, Thalassia hemprichii, dan Syringodium isoetifolium. Luas padang lamun pada perairan timur menurut verifikasi yang dilakukan oleh Pusat Penelitian Oseanografi-LIPI pada 2018 yaitu seluas 284.660 ha dari jumlah total luasan lamun di Indonesia yaitu 293.464 ha. Akan tetapi, luasan tersebut dapat berubah-ubah sesuai dengan kondisi lamun di perairan tersebut. Padang lamun pada perairan timur tersebut banyak di temukan pada daratan utama, pulau-pulau, hingga perairan terbuka yang langsung menghadap ke arah laut. Akan tetapi, jarang ditemukan pada wilayah laguna, selat, maupun teluk di mana. Hal tersebut dapat didasarkan pada parameter lingkungan yang dapat mendukung kehidupan lamun seperti substrat, intensitas cahaya, nutrien, hingga kedalaman air. Kemudian, untuk status padang lamun yang didasarkan pada tutupan lamun, kondisi padang lamun pada perairan timur beragam mulai dari miskin (rusak), sedang (kurang sehat), hingga sehat. Akan tetapi beberapa padang lamun di perairan timur memiliki status yang sehat dikarenakan padang lamun di wilayah tersebut tidak terpengaruh oleh adanya perubahan lingkungan. Hal tersebut seperti yang dijelaskan oleh Samson et al. (2020), bahwa kondisi lamun yang berada di Perairan Pantai Waemulang termasuk dalam status yang sehat. Terdapat pula menurut Syahribulan et al. (2020), yang menjelaskan bahwa tiga lokasi perairan yang terdapat di Pulau Timor, NTT memiliki padang lamun yang berada dalam kategori baik. Akan tetapi kondisi-kondisi tersebut harus selalu mendapatkan perhatian dari masyarakat sekitar agar tetap dapat terjaga.

Referensi :

Samson, E., D. Kasale dan D. Wakano. 2020. Kajian Kondisi Lamun pada Perairan Pantai Waemulang Kabupaten Buru Selatan. Jurnal Biology Science & Education., 9(1): 11-25.

Supriyadi, I. H., M. Y. Iswari dan Suyarso. 2018. Kajian Awal Kondisi Padang Lamun di Perairan Timur Indonesia. Jurnal Segara., 14(3): 169-177.

Syahribulan., A. Ernawati, Jamaludin dan Irwan. 2020. Keanekaragaman Lamun di Pulau Timor Nusa Tenggara Timur. Prosiding Seminar Nasional Biologi di Era Pandemi COVID-19, Gowa: 19 September 2020. Hal. 114-118.

Unsworth, R. K. F and L. C. Cullen. 2010. Recognising the Necessity for Indo-Pasific Seagress Conservation. Conservation Letters., 3(2): 63-73.

Zurba, N. 2018. Pengenalan Padang Lamun, Suatu Ekosistem yang Terlupakan. Unimal Press, Lhokseumawe, 114 hlm.

Tinggalkan Balasan