skip to Main Content
Pengaruh Kandungan Besi (Fe) Pada Lamun Terhadap Pertumbuhannya

Pengaruh Kandungan Besi (Fe) pada Lamun Terhadap Pertumbuhannya

Lamun merupakan tumbuhan tingkat tinggi yang mampu hidup di wilayah perairan. Pada perkembangan dan pertumbuhannya, lamun sangatlah membutuhkan komponen-komponen penting dalam menunjang kehidupannya yang disebut dengan unsur hara di mana salah satu unsur yang terdapat  didalamnya yaitu besi (Fe). Menurut Mpapa (2016), pada dasarnya unsur hara merupakan makanan atau sumber nutrisi yang sangat diperlukan tumbuhan untuk hidup baik tersedia dari alam maupun yang sengaja ditambahkan. Unsur hara sendiri dibagi menjadi dua kelompok yang yaitu unsur makro dan mikro di mana besi (Fe) termasuk dalam unsur mikro. Selain besi (Fe), unsur mikro terdiri atas Mangan (Mn), Seng (Zn), dan Boron (B) yang mana dibutuhkan relatif sedikit oleh tumbuhan. Sedangkan, unsur hara makro terdiri atas fosfor (P), Magnesium (Mg), Kalium (K), sulfur (S), dan fosfor (P) di mana unsur ini relatif banyak dibutuhkan oleh tumbuhan. Meskipun unsur hara mikro sedikit dibutuhkan oleh tumbuhan, unsur tersebut sangat dibutuhkan untuk pertumbuhannya seperti halnya unsur besi (Fe) yang sangat diperlukan oleh lamun dalam menunjang kehidupannya. Lamun mampu menyerap unsur hara tersebut melalui 2 bentuk yaitu menggunakan jaringan daun dan akar. Biasanya penyerapan melalui jaringan daun terjadi di kolom air sedangkan melalui jaringan akar di sedimen. Akan tetapi, pengangkutan unsur hara melalui akar juga tidak menutup kemungkinan akan sampai ke daun.

Gambar 1. Lamun pada substrat berpasir.
(Sumber : Sjafrie et al., 2018).

Besi (Fe) merupakan unsur hara makro yang sangat diperlukan bagi pertumbuhan lamun. Keberadaan besi (Fe) pada lamun biasanya diakibatkan adanya aktivitas industri dan pertanian yang berasal dari daratan. Partikel-partikel yang dihasilkan tersebut atau biasa disebut dengan logam berat akan terakumulasi baik dengan sedimen maupun di kolom air yang kemudian diserap oleh lamun. Pada hal ini, besi berperan dalam membawa elektron saat terjadi fase terang ketika lamun melakukan fotosintesis dan respirasi. Hal tersebut dikarenakan, besi termasuk dalam bagian dari protein dan enzim yang berguna dalam kegiatan respirasi dan fotosintesis lamun. Lamun biasanya memanfaatkan zat-zat anorganik seperti CO2 dan H2O yang diubah menjadi zat organik seperti karbohidrat dilakukan oleh klorofil. Pembentukan klorofil tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti halnya ketersediaan unsur hara yang didalamnya termasuk besi (Fe). Maka dari itu, dengan kandungan unsur hara besi (Fe) pada lamun sangat berperan alam proses fotosintesis berkaitan dengan kelangsungan hidup serta pertumbuhan lamun. Akan tetapi, apabila nilai besi (Fe) yang terdapat di laut maupun pada lamun dapat menyebabkan stress sehingga menghambat pertumbuhannya (Tahril et al., 2011).

Referensi :

Mpapa, B. L. 2016. Analisis Kesuburan Tanah Tempat Tumbuh Pohon Jati (Tectona grandis. L) Pada Ketinggian yang Berbeda. Jurnal Agrista., 20(3):135-139.

Sjafrie, N. D. M., U. E. Hernawan, B. Prayudha, I. H. Supriyadi, M. Y. Iswari, Rahmat, K. Anggraini, S. Rahmawati dan Suyarso. 2018. Status Padang Lamun Indonesia 2018 Ver.02. Puslit Oseanografi-LIPI, Jakarta, 37 hlm.

Tahril., P. Taba, N. L. Nafie dan A. Noor. 2011. Analisis Besi dalam Ekosistem Lamun dan Hubungannya dengan Sifat Fisikokimia Perairan Pantai Kabupaten Donggala. Jurnal Natur Indonesia., 13(2) : 105-111.

Tinggalkan Balasan